LAPORAN UJI URINE




 UJI URINE



I.                    Judul                             : Uji Urine
II.                  Tujuan                          : Untuk mengetahui kandungan zat dalam urine manusia
III.                Landasan Teori          :
        Ekskresi merupakan proses pengeluaran bahan-bahan makanan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme atau bahan yang berlebihan dari atau suatu organisme. Manusia memiliki empat organ ekskresi diantaranya :
1. Ginjal
        Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada Vertebrata, termasuk  manusia. Limbah metabolisme yang dibuang melalui ginjal adalah urine.
a.       Struktur ginjal :
1.       Kulit ginjal (korteks):
pada bagian korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan kapsul Bowman. Pada bagian inilah terjadi proses penyaringan darah dimulai.
2.       Sumsum ginjal (medulla) :
Medulla tersusun atas saluran-saluran yang merupakan kelanjutan atas badan malphigi dan saluran yang ada di bagian korteks.
3.       Rongga ginjal (piala ginjal) :
Rongga ginjal berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.
b.      Fungsi ginjal :
Ginjal memiliki beberapa fungsi antara lain :
1.       Mengatur volume di dalam tubuh.
2.       Mengatur keseimbangan osmotic dan mempertahankan keseimbangan ion dalam plasma.
3.       Mengatur keseimbangan asam basa dalam cairan tubuh.
4.       Mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dalam tubuh.
5.       Mengatur fungsi hormonal dan metabolisme.
c.       Proses pembentukan urine
Proses pembentukan urine terdiri atas tiga tahap yaitu :
1.       Penyaringan (filtrasi) :
Zat yang berupa air, garam, glukosa, dan urea mengalami penyaringan di bagian glomerulus, kemudian masuk hingga ke kapsul Bowman. Hasil penyaringan ini disebut filtrate glomerulus atau urine primer.
2.       Reabsorbsi :
Dari kapsul Bowman, urine primer mengalir menuju ke saluran pengumpul (tubulus kolektivus). Dalam perjalanannya (di tubulus kontortus proksimal) terjadi reabsorbsi zat-zat yang masih berguna bagi tubuh, seperti glukosa, garam, dan asam amino. Setelah reabsorbsi, kadar urea dalam tubulus semakin tinggi sehingga terbentuklah filtrate tubulus atau urine sekunder.
3.       Augmentasi :
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor, serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal.
Meskipun setiap harinya ada sekitar 1.500 liter darah yang disaring ginjal, namun hanya sekitar 1-1,5 liter urine saja yang kita keluarkan dari ureter. Sebab, ada beberapa factor yang berpengaruh terhadap banyaknya urine yang dikeluarkan, misalnya emosi, konsentrasi air yang tinggi dalam darah, suhu rendah, dan pengaruh banyaknya konsumsi zat-zat diuretic. Orang yang mengeluarkan air seni secara berlebihan disebut dieresis.
Adapun kandungan urine normal pada manusia adalah :
a.       Air, kurang lebih 95 %
b.      Urea, asam ureat, dan ammonia.
c.       Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
d.      Garam-garam mineral
e.      Beberapa zat yang bersifat  racun.
2. Paru-Paru
        Selain berfungsi sebagai alat pernapasan yang utama, paru-paru juga bertindak sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Kedua zat ini harus dikeluarkan supaya fungsi tubuh tidak terganggu.
3. Hati
        Hati merupakan kelenjar tebesar di dalam tubuh, dengan warna cokelat. Letak hati berada dalam rongga perut di sebelah kanan atas dan di bawah diagfragma. Hati termasuk sistem ekskresi karena hati mengeluarkan empedu. Cairan empedu terdiri atas kolestrol, lemak, hormon pelarut lemak, dan lesitin. Fungsi cairan empedu adalah mengemulsikan lemak dalam usus halus. Cairan empedu tersebut disimpan dalam kantong empedu untuk disalurkan ke dalam usus halus.
        Sebagai bagian dari sistem ekskresi, hati menghasilkan bahan ekskretori, seperti zat pewarna empedu (bile pigmen), yaitu bilirubin berasal dari pemecahan hemoglobin darah yang berlangsung di hati.
        Sel darah merah yang telah rusak dan mati dirombak oleh hati dengan sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin dalam darah akan dipecah menjadi hemin, globin, dan zat besi. Globin dan zat besi akan disimpan di hati untuk selanjutnya dikembalikan ke limfa dan sumsum tulang belakang dan digunakan dalam pembentukan hemoglobin baru. Hemin digunakan sebagai zat pewarna empedu yang disebut bilirubin. Bilirubin berwarna hijau biru. Zat tersebut akan disalurkan ke usus dua belas jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning kecokelatan. Zat warna inilah yang memberi warna pada urine dan feses.
4. Kulit
        Sebagai alat ekskresi, kulit mengeluarkan keringat. Keringat terdiri atas air dan garam-garam mineral (terutama NaCl, itu sebabnya keringat terasa asin), serta sedikit sampah buangan, seperti urea, asam ureat, dan ammonia.


        Adapun susunan dari kulit, yaitu :
a.       Epidermis
Epidermis (kulit ari) terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan lapisan yang terletak paling luar dan terdiri atas sel-sel mati. Sedangkan lapisan malphigi terletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas sel-sel hidup. Lapisan malphigi mengandung pigmen melanin yang berfungsi memberi warna pada kulit. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari sengatan matahari.
b.      Dermis
Dermis atau lapisan kulit jangat, merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah epidermis. Di dalam lapisan ini terdapat :
1. Kelenjar keringat, yang berfungsi menghasilkan keringat. Keringat tersebut bermuara pada pori-pori kulit.
2. Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat rambut.
3. Pembuluh darah, yang berfungsi mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut.
4. Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan peraba.
c.       Jaringat ikat bawah kulit
Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adipose). Fungsinya antara lain untuk menahan suhu tubuh dan cadangan makanan. Ekskresi keringat berkaitan dengan upaya tubuh dalam menjaga kestabilan suhu tubuh. Ketika suhu tubuh naik, suhu darah akan naik sehingga merangsang kelenjar hipotalamus di otak. Hormon yang diekskresikan kelenjar ini masuk ke darah dan merangsang pembuluh darah untuk melebar sehingga kecepatan aliran darah menurun dan kelenjar keringat memproduksi keringat. Dengan demikian suhu tubuh akan menurun.
                Adapun gangguan atau penyakit pada sistem ekskresi manusia, yaitu :
1.       Sistisis adalah peradangan yang terjadi di kantong urinaria. Biasanya, terjadi karena infeksi oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
2.       Hematura, terjadi ketika eritrosit ditemukan dalam urine. Penyebabnya bermacam-macam, seperti adanya batu dalam ginjal, tumor dalam pelvis renalis, ureter, kandung kemih, kelenjar prostat dan uretra.
3.       Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga filtrasi darah terganggu.
4.       Batu ginjal adalah adanya objek keras yang ditemukan di pelvis renalis ginjal.
5.       Gagal ginjal, terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk melakukan fungsinya secara normal.
6.       Nefritis, peradangan pada nefron yang disebabkan infeksi bakteri Streptococcus
7.       Diabetes militus, terjadi ketika glukosa ditemukan pada urine.
IV.                Alat dan Bahan          :
1.       Tabung Reaksi                                   5.  Larutan biuret
2.       Beaker Gelas                                     6.  Rak tabung
3.       Pipet tetes                                          7.  Larutan AgNO3, 1%
4.       Urine                                                     8.  Larutan Benedict
9.  Spiritus
V.                  Cara Kerja                   :
a.       Uji Glukosa
1.       Isilah tabung reaksi dengan 2 mL urine
2.       Masukan 5 tetes larutan benedict
3.       Kemudian dipanaskan hingga mendidih lalu amati perubahan warnanya.
b.      Uji Protein
1.       Isilah tabung reaksi dengan 2 mL urine
2.       Masukan 5 tetes larutan biuret
3.       Kemudian amati perubahan warnanya
c.       Uji Klorida
1.       Isilah tabung reaksi dengan 2 mL urine
2.       Masukan 5 tetes larutan AgNO3 1 %
3.       Kemudian amati perubahan warnanya
d.      Uji Senyawa Amonia
1.       Isilah tabung reaksi dengan 2 mL urine
2.       Kemudian dipanaskan
3.       Setelah urine dipanaskan bau senyawa apa yang timbul?
VI.                Data Pengamatan    :
No.
Jenis Uji Urine
Perubahan Warna/Bau
Sebelum
Setelah
1.
Uji Glukosa
Biru
Biru kekuningan
2.
Uji Protein
Kuning
Kuning kecokelatan
3.
Uji Clor
Kuning
Putih kekuningan
4.
Uji Amonia
Belum ada
Bau Pesing

VII.              Pembahasan              :
Dari empat pengujian yang dilakukan pada 8 mL urine, dapat kita ketahui bahwa urine yang dijadikan sample tersebut tidak mengandung glukosa dan protein, mengandung sedikit clor, dan mengandung senyawa ammonia. Jika suatu sample urine mengandung glukosa, maka pada pengujian glukosa tersebut akan muncul perubahan warna dari warna biru menjadi merah bata dan apabila suatu sample urine mengandung protein maka akan muncul perubahan warna dari kuning menjadi ungu.




VIII.            Soal dan jawaban     :
Soal :
1.       Apa saja yang terkandung dalam urine yang kalian amati? jelaskan penyakit apakah yang diderita seseorang jika dalam urine yang kalian amati mengandung glukosa dan protein!
2.       Buatlah suatu kesimpulan!
Jawab :
1.       Dari empat pengujian yang dilakukan pada 8 mL urine, dapat kita ketahui bahwa urine yang dijadikan sample tersebut tidak mengandung glukosa dan protein, mengandung sedikit clor, dan mengandung senyawa ammonia. Namun ketika glukosa dan protein ditemukan pada urine seseorang, kemungkinan orang tersebut mengidap penyakit Gagal ginjal, penyakit ini terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk melakukan fungsinya secara normal atau penyakit Glomerulonefritis, penyakit ini merupakan peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga filtrasi darah terganggu.

IX.                Kesimpulan                                :
Urine pada umumnya mengandung :
a.       Air, kurang lebih 95 %
b.      Urea, asam ureat, dan ammonia.
c.       Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
d.      Garam-garam mineral
e.      Beberapa zat yang bersifat  racun.
Namun ketika glukosa dan protein ditemukan pada urine seseorang, kemungkinan orang tersebut mengidap penyakit Gagal ginjal, penyakit ini terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk melakukan fungsinya secara normal atau penyakit Glomerulonefritis, penyakit ini merupakan peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga filtrasi darah terganggu.

















Post a Comment

0 Comments