PENGUJIAN AIR LUDAH
I.
Judul :
Fungsi Ludah
II.
Tujuan :
Menyimpulkan fungsi air ludah ( saliva ) pada proses pencernaan.
III.
Landasan Teori :
Air ludah berfungsi memudahkan
menelan makanan dan membantu pencernaan makanan. Selain itu, air ludah
berfungsi sebagai pelindung selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan
basa. Air ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah ( saliva ). Air ludah mengandung
enzim ptyalin (amylase ) yang berfungsi memecah amilum menjadi gula disakarida.
Enzim ptyalin bekerja pada pH netral, yaitu antara 6,5 sampai dengan 6,8.
Kelenjar ludah meliputi :
1.
Glandula parotis (kelenjar dekat telinga)
merupakan kelenjar penghasil ludah berbentuk cair. Kelenjar ini terpasang
sepasang dan salurannya disebut duktus stenoni. Infeksi pada kelenjar parotis
akan menyebabkan parotitis (gondongan).
2.
Glandula sublingualis, terletak di bawah lidah.
Kelenjar ini menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir. Setiap hari
ketiga kelenjar ini menghasilkan 1,5 liter air liur (saliva ). Pengeluaran
ludah akan bertambah banyak jika ada makanan, juga jika kita sedang
membayangkan suatu makanan.
3.
Glandula submandibularis, jumlahnya sepasang dan
terletak di bawah kedua tlang rahang yang memiliki saluran yang disebut duktus
Wharton. Pada kelenjar ini dihasilkan ludah yang mengandung air dan lendir.
IV.
Alat dan Bahan :
1.
Gelas kimia
2.
3 buah tabung reaksi
3.
Pipet tetes
4.
Pembakar spiritus
5.
Air
6.
Larutan amilum atau kanji
7.
Larutan benedict atau fehling A dan fehling B
V.
Langkah kerja :
1.
Pada tabung reaksi, berilah label A,B,dan C.
2.
Bersihkan mulut dari sisa-sisa makanan, kemudian
tamping air ludahnya.
3.
Isilah tabung reaksi A dengan air ludah sebanyak
5 mL, tabung reaksi B dengan larutan amilum sebanyak 5 mL, sedangkan tabung
reaksi C dengan air ludah sebanyak 5 mL dan larutan amilum sebanyak 5 mL.
4.
Tetesi ketiga tabung reaksi dengan fehling Adan
B atau Benedict. Simpan tabung reaksi tersebut pada gelas kimia yang diletakkan
di atas pembakar spiritus.
5.
Amati perubahan yang terjadi pada tiap tabung
reaksi. Catatlah hasil pengamatan anda ke dalam tabel berikut.
Percobaan
|
Warna
larutan
|
|
Sebelum dipanaskan
|
Setelah dipanaskan
|
|
Tabung reaksi A
Tabung Reaksi B
Tabung reaksi C
|
|
|
VI.
Data pengamatan :
Percobaan
|
Warna
larutan
|
|
Sebelum dipanaskan
|
Setelah dipanaskan
|
|
Tabung reaksi A
Tabung Reaksi B
Tabung reaksi C
|
putih kebiruan
putih kebiruan
putih kebiruan
|
biru
biru kehitaman
merah bata
|
VII.
Pembahasan :
Pada tabung A, terjadi reaksi antara air ludah dengan
larutan benedict. Hal ini dapat dilihat dari perubahan warna dari putih
kebiruan menjadi biru. Ini membuktikan bahwa air ludah bereaksi dengan larutan
benedict. Pada tabung B, terjadi reaksi antara larutan benedict dengan larutan
kanji. Ini dapat dilihat dengan perubahan warna dari putih kebiruan menjadi
biru kehitaman. Ini menandakan bahwa terdapat amilum pada larutan kanji. Pada
tabung C, tejadi reaksi antara air ludah, larutan kanji, dan larutan benedict.
Ini dapat dilihat dengan perubahan warna dari warna putih kebiruan menjadi
merah bata. Ini dikarenakan larutan kanji tersebut telah diubah dari amilum menjadi
maltose dan glukosa, warna merah bata dari larutan tersebut menandakan bahwa
larutan kanji tersebut mengandung glukosa setelah bercampur dengan air ludah.
Lain halnya dengan larutan kanji yang tidak bercampur dengan air ludah. Jika
larutan kanji dicampurkan dengan larutan benedict hanya akan berubah warna
menjadi biru kehitaman dan tidak akan berubah warna menjadi merah bata. Karena
pada larutan kanji yang tidak bercampur dengan air ludah tidak terjadi reaksi
penguraian amilum menjadi maltose dan glukosa.
VIII.
Pertanyaan :
1.
Apakah warna larutan pada tabung A, B, dan C
pada saat belum dipanaskan?
2.
Tabung reaksi manakah yang mengalami perubahan
warna setelah dipanaskan? Apakah artinya?
3.
Apakah fungsi pemberian larutan fehling A dan
fehling B atau benedict pada percobaan?
4.
Enzim apakah yang terkandung di dalam air ludah?
Apakah fungsinya?
5.
Rumuskan suatu kesimpulan mengenai fungsi ludah
(saliva ) dalam proses pencernaan makanan.
IX.
Jawab :
1.
Warna larutan pada tabung A, B, dan C sebelum
dipanaskan adalah biru.
2.
Diantara tabung A, B, dan C, yang mengalami
perubahan adalah larutan pada tabung B dan C.
3.
Fungsi pemberian larutan fehling A dan fehling B
atau Benedict yaitu untuk menguji apakah larutan positif mengandung amilum apa
tidak.
4.
Enzim yang terkandung pada air ludah adalah enzim
ptyalin yang berfungsi untuk memudahkan menelan makanan dan membantu pencernaan
makanan. Selain itu, air ludah berfungsi sebagai pelindung selaput mulut
terhadap panas, dingin, asam, dan basa.
X.
Kesimpulan :
kesimpulan dari pengujian fungsi air ludah ini adalah air ludah memiliki enzim
ptyalin yang dapat mengubah amilum menjadi maltose dan glukosa dengan tujuan
untuk memudahkan proses pencernaan. Perubahan zat amilum menjadi maltose dan
glukosa dapat dilihat pada tabung C yang mengalami perubahan warna dari warna
putih kebiruan menjadi merah bata.
XI.
Daftar pustaka :
Yusa & Maniam MBS. 2011. Advanced Learning Biology 2B for Grade XI
Senior High School. Bandung : Grafindo Media Pratama IKAPI Member
Published.
0 Comments