LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
MENTUKAN
pH SUATU LARUTAN
I.
Tujuan
Praktikum
Menentukan pH suatu larutan dengan cara menguji larutan tersebut
dengan indikator
II.
Dasar Teori
larutan
dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa,
atau bersifat netral (tidak asam dan tidak basa). Sangatlah tidak
bijaksana jika kita menentukan asam, basa, atau netral dengan cara mencicipi.
Karena banyak terdapat zat-zat kimia yang sifatnya berbahaya jika termakan atau
terkena langsung pada kulit. Oleh karena itu, kita butuh suatu indikator asam
basa untuk menentukannya. Seperti :
1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus (Indikator Warna)
Yang pertama
menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan
perubahan warna yang terjadi.
Warna kertas
lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral
berbeda-beda. Ada dua macam kertas lakmus,yaitu lakmus merah dan lakmus biru.
Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. a.
Lakmus merah
Lakmus
merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa
berwarna biru.
b. Lakmus biru
Lakmus
biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa
berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
2.
Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Netral Menggunakan Indikator Alami
Percobaan yang dapat kamu lakukan
adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan
menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu
larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu
dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan,
seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat
digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini
dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
III.
Rumusan Masalah:
Apa saja indikator suatu larutan dikatakan asam,
basa, atau netral?
Serta bagaimana cara menetukan harga pH dari
indikator tersebut?
IV.
Hipotesis:
Indikator yang dapat dipergunakan untuk
menentukan suatu larutan asam, basa, atau garam adalah perubahan warna dari
indikator tersebut jika dicampurkan dengan larutan tertentu. Berikut adalah
contoh beberapa indikator serta perubahan warnanya disertai harga pH nya saat
dicampur dengan suatu larutan :
Beberapa
golongan indikator
|
||
Indicator
|
Warna
|
pH
|
Metal jingga
|
Merah-kuning
|
3,1-4,4
|
Metal merah
|
Merah-kuning
|
4,4-6,2
|
Bromotimol biru
|
Kuning-biru
|
6,0-7,6
|
fenolftalein
|
Tidak berwarna-merah
|
8,3-10,0
|
V.
Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
|
Tabung reaksi
Rak tabung
reaksi
Pelat tetes
Larutan elektrolit A
(HCl)
Larutan elektrolit B
(NaOH)
Larutan
elektrolit C (CH3COOH)
Larutan
elektrolit D (NH4OH)
Gelas kimia
Indikator kertas
lakmus merah dan biru
Indikator metil
jingga
Indikator metil
merah
Indikator
fenoftalein
Indikator
bromtimol biru
|
8 buah
1 buah
4 buah
15 mL
15 mL
15 mL
15 mL
4 buah
1buah
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
|
VI.
Cara kerja
1. Menyiapkan empat
buah gelas kimia masing – masing diberi huruf
A-D untuk tempat masing-masing larutan.
2. Menjatuhkan
setetes larutan elektrolit A pada:
a.
Sepotong kertas lakmus merah
b.
Sepotong kertas lakmus biru
3. Menuangkan 3mL
larutan elektrolit A ke masing-masing 4 tabung reaksi dan menambahkan 3 tetes
larutan indikator berbeda pada masing-masing tabung reaksi yaitu metil jingga,
metil merah, larutan fenoftalein, dan bromtimol biru.
4. Mencatat perubahan
warna dan perkiraan pH pada larutan A.
5. Melakukan
pemeriksaan yang sama pada larutan B, C, dan D.
VII.
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Larutan A
Larutan B
Larutan C
Larutan D
Pembahasan
dari hasil pengamatan tersebut ialah seperti yang kita lihat dari tabel
tersebut larutan A dan C memiliki sifat asam yaitu berdasarkan pengujian dari
indikator-indikator universal tersebut sedangkan larutan B dan D bersifat basa.
Pada larutan A pH nya ≤ 3,1. A (HCl
0,1M). Jika diketahui seperti itu maka dapat ditentukan harga pH nya yaitu :
Indicator
|
larutan
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
|
Lakmus
merah
|
Merah
|
Biru
|
Merah
|
Biru
|
Lakmus
biru
|
Merah
|
Biru
|
Merah
|
Biru
|
Metil
merah
|
Merah
|
Kuning
|
Merah
|
Kuning
|
Metil
jingga
|
Merah
|
Kuning
|
Merah
|
Kuning
|
Bromotimol
biru
|
Kuning
|
Biru
|
Kuning
|
Biru
|
Fenolftalein
|
Tidak
bewarna
|
Merah
|
Tidak
bewarna
|
Merah
|
Kesimpulan sifat larutan
|
Asam
|
Basa
|
Asam
|
Basa
|
Kesimpulan harga pH
|
≤ 3,1
|
≥ 10
|
≤ 3,1
|
≥ 10
|
1 Comments
Matap gan infonya thx
ReplyDelete